Memanfaatkan
pinjaman online untuk modal usaha
tentunya tidak dilarang, selama kita sebagai kreditur mampu melaksanakan
kewajiban untuk membayar angsuran bulanan yang sudah disepakati. Apalagi memang
dari segi syarat pengajuan cenderung lebih mudah dibandingkan jika lembaga
perbankan yang banyak dinilai rumit dan memakan waktu.
Sejak dua tahun
terakhir, pinjaman online memang mulai dilirik masyarakat yang memerlukan dana
segar dalam waktu singkat. Jika dulu ada layanan kredit dengan menggadaikan
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor atau BPKB, sekarang layanan kredit yang
menawarkan bunga rendah dan cicilan yang panjang via online juga mulai
menjamur. Mudah, karena nasabah tak perlu datang langsung ke kantornya. Bahkan
yang tinggal di Pulau Sulawesi masih bisa memanfaatkan layanan yang kantornya
berkedudukan di Jakarta, misalnya.
Namun harus ada yang
diperhatikan sebelum memilih layanan ini ya, jangan salah pilih dan justru
malah merugikan karena banyaknya kelemahan dibandingkan dengan pinjaman
konvensional di bank.
·
Plafon pinjaman tergolong
kecil
Risiko
yang ada pada pinjaman tanpa agunan adalah besarannya tentu tidak mungkin
besar. Paling tidak berkisar antara 1-5 juta Rupiah, itu pun dengan sejumlah
syarat yang berlaku. Hal ini dikarenakan tidak ada agunan yang jadi jaminan,
sehingga nasabah tidak dapat mengambil pinjaman dalam jumlah yang besar. Kalau
mau pinjaman lebih besar, tentu harus mengajukan pinjaman ke bank.
·
Akses data pribadi nasabah
lewat aplikasi
Data
pribadi ini didapatkan perusahaan penyedia jasa pinjaman melalui aplikasi yang
diunduh. Di mana yang bersangkutan harus meng-install aplikasi pinjaman di
ponsel pintarnya, sebelum dapat mengajukan pinjaman yang diinginkan.
Namun,
risikonya tentu saja adalah ekspos data pribadi yang secara tidak sadar sudah
disetujui oleh si nasabah. Seperti kontak dan data pribadi lainnya yang
tersimpan di ponselnya. Apalagi saat ini belum ada aturan hukum yang melarang
hal tersebut, selama dilakukan oleh yang bersangkutan selaku pemilik ponsel.
·
Tingkat bunga tinggi
Dalam beberapa iklannya di berbagai platform,
nasabah kerap tergiur dengan tawaran bunga yang sangat rendah, yakni kurang
dari 1 persen. Padahal, aslinya bunga yang ditetapkan juga tinggi karena
tergantung dari besaran jaminan yang anda ajukan.
Ditambah lagi, hingga saat ini Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) selaku pengawas lembaga keuangan belum sama sekali mengatur
besaran batasan bunga yang berlaku bagi pinjaman online. Hal ini akhirnya
berimbas pada besaran bunga yang cukup tinggi yang ditanggung nasabah, dengan
alasan besarnya risiko yang ditanggung oleh perusahaan tersebut.
·
Lamanya persetujuan
pinjaman
Salah satu yang membuat nasabah juga
tergiur adalah iming-iming waktu pencairan pinjaman yang sangat cepat
dibandingkan bank atau lembaga keuangan lainnya. Benarkah?
Faktanya, persetujuan untuk pinjaman
anda kadang memerlukan waktu hingga 1 minggu lamanya atau bahkan tidak ada
respon sama sekali. Hal ini bisa dilihat dari komentar-komentar di Play Store
di laman aplikasi yang akan digunakan untuk pengajuan pinjaman. Banyaknya
pengajuan yang diterima perusahaan juga mengakibatkan lambannya proses tersebut
disetujui, dan menimbulkan keluhan dari banyak penggunanya.
·
Ditagih ala rentenir
Rasanya sudah menjadi rahasia umum,
jika pengguna pinjaman onine akan ditagih dengan cara yang tidak manusiawi
bahkan terkesan ancaman. Cara ini sangat mirip dengan yang dilakukan rentenir,
yang sering anda lihat di tayangan televisi. Teror melalui telepon, pesan
singkat ke seluruh daftar kontak yang nasabah milik, hingga didatangi secara
langsung ke rumah, menjadi hal-hal yang akan anda alami. Meskipun baru
terlambat satu hari karena berbagai masalah, hal tersebut tidak dapat
ditoleransi oleh pihak penyedia jasa pinjaman berbasis teknologi tersebut.
Sebenarnya mau
pinjaman online maupun konvensional seperti yang tersedia di lembaga perbankan,
tergantung dengan kebutuhan dan keinginan dari calon nasabah. Yang pasti juga
harus menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan yang bersangkutan, yang
tentunya harus benar-benar teliti memilih perusahaan layanan kredit yang
memiliki reputasi yang baik guna menghindari kerugian secara materil maupun
moril. Sebagai nasabah, tidak mau rugi hanya karena hal sepele, kan? Semakin
jeli kita sebagai nasabah, semakin rendah risiko rugi yang akan diderita.
Apalagi jika pinjaman ditujukan untuk modal usaha. Harus hati-hati agak tidak
menimbulkan kebangkrutan yang semakin memperparah keadaan.
Pilihlah perusahaan
pinjaman yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik dari penggunanya, dengan melihat
komentar yang dapat anda lihat di bagian bawah ketika akan mengunduh di Play
Store. Namun jika anda ragu dan lebih memilih untuk menggunakan fasilitas
pinjaman dari bank dan lembaga konvensional lainnya, itu tentunya merupakan
pilihan masing-masing. Selama ingat bayar angsuran dan tidak lari ketika
ditagih, ya, karena risikonya tentu akan berurusan dengan pihak penyedia
layanan tersebut.
Jangan pernah malas
untuk mencari tahu perusahaan mana yang memberikan keuntungan dari segi produk
dan layanan kredit, agar kita bisa memilah dan memilih risiko yang ada di
belakangnya. Seperti yang ditawarkan oleh com https://www.cekaja.com/kredit/pinjaman-online
yang sudah terbukti reputasinya dalam memberikan pinjaman berbagai jenis. Tak
hanya kredit pinjaman usaha, kredit lainnya pun juga dapat kita pilih dan
menyesuaikan dengan kebutuhan. Tentunya kita juga harus benar-benar jeli dalam
memilih perusahaan layanan kredit ini sebelum memutuskan untuk memanfaatkannya.
Salah pilih, tentunya ada risiko yang harus ditanggung, seperti kebocoran
informasi pribadi yang dikhawatirkan disebarluas dan disalahgunakan oleh oknum
tidak bertanggungjawab.
Tidak ada komentar